Do more..Talk More...

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Showing posts with label Wirausahawan. Show all posts
Showing posts with label Wirausahawan. Show all posts

Sunday, September 20, 2009

MANTAN PENYANYI KAMPUNG SUKSES JADI MILIARDER (Inul Daratista) II

Poto : liputan6.com

BERLABUH DI BISNIS KARAOKE 

Kala namanya makin menjulang, Inul yang mendapatkan kesuksesannya lewat perjuangan berat mulai aktif mencari bisnis lain sebagai tindakan berjaga-jaga apabila suatu saat tidak laku lagi sebagai penyanyi, karena latar belakangnya sebagai penyanyi, Inul berinisiatif mengembangkan usaha yang masih berhubungan dengan kemampuannya tersebut.

Saat itu kebetulan seorang pemilik karaoke di daerah Kelapa Gading menawarkan tempat karaokenya yang hampir bangkrut untuk diambil alih Inul. Semua masih bagus Cuma tidak laku maka ia berani menjualnya dan Inul sebagai pembeli tinggal pakai. Ia pun tak takut menampik tawaran itu meski menurut pemiliknya itu hampir bangkrut karena kondisinya masih bagus. 

Untuk membeli tempat karaoke itu Inul menginvestasikan dananya senilai 2,5 milyar. Dana sebesar itu belum termasuk biaya renovasi sesuai dengan image yang ingin Inul tampilkan. Bersama sang suami, Inul rajin mengontrol pembenahan tempat usahanya, setelah beberapa waktu lamanya, tempat karaokenya mulai beroperasi dengan nama Inul Vista di tahun 2004. Namun, diakui perempuan yang gemar bersikap blak-blakan ini jika konsep bisnis yang dimilikinya belum sempurna, dia masih bingung mau dibuat seperti apa tempat karaoke miliknya. 

Hingga suatu hari, sehabis pulang memantau lokasi karaokenya itu, Inul merasa tersentuh melihat belasan anak remaja penjual koran yang masih berseliweran di jalan. Padahal hari itu sudah malam tapi dagangan koran mereka belum habis juga, belum lagi di sepanjang jalan itu tampak belasan anak muda yang luntang-lantung tidak punya pekerjaan. Setelah melihat fenomena itu, dalam hati Inul bernazar kalau tempat karaokenya sudah buka, ia mau merekrut anak-anak muda itu. 

Masalahnya mereka masih punya masa depan yang luas. Dari sini ia mulai berpikir untuk membuka lapangan kerja untuk orang yang membutuhkan terutama anak muda. Dan benar saja, setelah dibuka Inul benar-benar menerapkan konsep pemikirannya. Hampir semua pekerja di Inul Vista direkrut dari kalangan pemuda, kecuali untuk beberapa posisi tertentu seperti manajer, hingga sekarang Inul telah memiliki sekitar 700 orang karyawan yang tersebar di 7 cabang Inul Vista. Antara lain, di daerah Point Square, Kelapa Gading, Plaza Semanggi, Melawai, Pasar Festival dan terakhir di Gajah Mada. 

Mengingat bisnis karaokenya membutuhkan dana yang lumayan besar, inul menggandeng dua orang investor dari luar negeri untuk bersama-sama mengelola Inul Vista. Ketertarikan Inul menjadikan mereka investor oleh karena mereka paham manajemen usaha dan bekerja profesional. Meskipun tak sempat mengantongi ijazah SMA, namun Inul terlihat fasih mengungkapkan seluk-beluk usahanya. Termasuk urusan omset. Menurutnya sampai hitungan bulan ketiga dan keempat, ia tak mau berpikir soal omset dan keuntungan. Sebab untuk bisnis karaokenya itu, Inul harus menunggu masa-masa break even point yang biasanya setelah 5 bulan.

Hal terpenting untuk lima bulan pertama adalah mendatangkan tamu sebanyak-banyaknya dan membuat mereka menjadi pelanggan yang paling setia. Omset untuk satu cabang Inul Vista berbeda untuk satu sama lainnya. Sebab ruangannya yang tersedia dibuat tak sama. Jumlah room-nya dimulai antara 18 room, 23 room, 28 room, hingga 36 room. Maka bila bicara tentang omset itu tergantung banyak sedikitnya room yang tersedia. Misalnya, di lokasi Plaza Semanggi jakarta Pusat target perbulannya 1 miliar, maka mau tidak mau demi mengejar target harus kerja keras. 

Tetapi walupun terpaksa tidak tercapai target diturunkan di angka 600 juta atau 700 juta. Sementara cabang yang berlokasi di Kelapa Gading porsi room-nya sedikit ada 12 room dan omsetnya lebih kecil sekitar 200 juta sampai 300 juta dan profitnya bisa sekitar 20 persen. Dari bisnisnya selama 2 tahun ini pun Inul tidak mengalami kendal berarti, hanya kendalanya bila target penjualan tidak tercapai. Inul Vista sendiri memliki fasilitas untuk satu room yang berisi dua mike, dilengkapi AC, lagu-lagu yang komplet dan up to date, kemudian fasilitas untuk membuat foto, CD, dan DVD. 

Sementara room-nya dibagi untuk beberapa kelas antara lain untuk kelas small, maksimal berisi 5 orang dengan biaya 60 ribu perjam, kelas medium berisi 7 orang dengan beban biaya sebesar 80 ribu per jam, kelas large, dengan kapasitas maksimum 10 orang dengan biaya 105 ribu per jam, kelas VIP 26 orang dengan biaya 195 ribu per jam dan kelas double VIP dengan kapasitas maksimal 35 orang dengan biaya masuk sebesar 230 ribu perjam. 

Bagi mereka yang masuk menjadi member Inul Vista, akan mendapat potongan biaya sebesar 10 persen.  

EKSPANSI USAHA 

Tak puas hanya mengelolan 7 cabang Inul Vista karaoke, perempuan ini berencana akan membuka 3 cabang baru hingga akhir Desember 2006 yang berlokasi di mall Taman Anggrek, di Bandung dan juga Depok. Rencana lain, Inul juga akan melebarkan sayapnya di bisnis restoran dengan nama Inul Vista Restaurant pada tahun 2007. 

Konsepnya, restoran tersebut akan menyajikan makanan khas Indonesia. Dari berbagai perjuangan besar yang dilaluinya, Inul berhak menikmati hasil jerih payahnya. Sebuah rumah mewah di kawasan elite Pondok Indah seniali 7 miliar rupiah menjadi tempat istirahat yang nyaman baginya. Belum lagi kendaraan Mercy senilai 1,4 miliar dan mobil Sedan Peugot 2006 yang siap mengantarkan kemana pun Inul pergi. Yang paling membanggakan ia sudah menghajikan kedua orang tuanya.  

KIAT SUKSES INUL 

Pertama, ikut nimbrung karaoke dengan pelanggannya. Mengingat ketatnya persaingan di bisnis hiburan seperti karaoke miliknya, Inul yang di awal kariernya kenyang keluar masuk kafe dan klub malam ini mengaku memiliki strategi khusus untuk mendatangkan pelanggan sebanyak-banyaknya hingga dalam kurun waktu 2 tahun ini usahanya bisa berkembang menjadi beberapa cabang.Inul kadangkala juga ikut bernyanyi bersama para pelanggan.  

Kedua, kunci suksesnya pada segi pelayanannya agar kenyamanan para pelanggannya selalu dapat terpenuhi. Inul juga sengaja membuat merchandise, tata ruang, dan fasilitas studio musik selengkap mungkin. Rupanya strategi ini cukup jitu. Banyak orang yang datang ke tempatnya meski pada mulanya hanya sekedar ingin tahu sosok Inul saja. Apalagi target market Inul Vista menjangkau berbagai usia sehingga siapa saja dan usia berapa saja bisa mencoba mengalunkan nyanyian karaoke di Inul Vista.  

(Taken from: "Peluang Usaha" edisi Oktober-November 2006,hal. 27-28 dalam "From Nothing To Something")

Share:

MANTAN PENYANYI KAMPUNG SUKSES JADI MILIARDER (Inul Daratista)

Poto : kapanlagi.com


Siapa tak kenal Inul Daratista? Pemilik goyang ngebor ini pernah menjadi penyanyi dangdut paling fenomenal di tanah air. Kemunculannyapun banyak dipenuhi pro dan kontra di kalangan masyarakat sehingga sempat terancam diusir dari kediamannya. 

Namun perjalanan hidupnya yang perih mengajarkan bagaimana cara bertahan hidup di tengah berbagai macam goncangan. Ia bahkan semakin mengukuhkan diri sebagai artis kampung yang sukses meretas asa di belantara Jakarta dengan membangun jaringan bisnis karaoke berlabel Inul Vista. Bagaimanan kisah suksesnya membesarkan bisnis itu?  

BERANGKAT DARI KEMISKINAN 

Inul Daratista tentu tak percaya hidupnya akan seperti sekarang ini jika ia membayangkan kembali sejarah kehidupan masa lalunya. Ibarat langit dan bumi, kehidupan perempuan asal Pasuruan ini memang sangat bertolak belakang antara dulu dan kini. Jangankan memiliki kendaraan mewah dan rumah bernilai miliaran rupiah, memikirkannyapun Inul tak berani. 

Satu-satunya impian yang dimiliki perempuan yang tidak sempat menuntaskan pendidikan SMA ini adalah menjadi penyanyi terkenal meskipun harus melewati berbagai rintangan. Bagi Inul kemiskinan adalah sahabat paling akrab dengannya, maklum ia terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, sang ayah Abdullah Aman bekerja sebagai tukang jahit. Sementara Rufia, ibunya hanya ibu rumah tangga biasa. 

Sedari kecil kehidupan perempuan yang bernama asli Ainur Rokhimah ini memang jauh dari kemewahan. Sehingga, untuk mendapatkan sesuatu, perempuan yang lahir di Pasuruan pada 21 Januari 1979 ini dituntut untuk bekerja ekstra. Bila ia menghendaki sesuatu maka ia harus menahan diri hingga ada uang untuk membelinya. Saat itu, satu-satunya cara mudah untuk mendapatkan uang bagi Inul adalah dengan menyanyi karena biasanya ia akan menerima bayaran usai manggung.

Sayangnya keinginannya ditentang keras oleh kedua orang tuanya, meskipun profeasi penyanyi keliling dengan band sederhana atau organ tunggal sudah lazim sebagai lahan bisnis di daerahnya sat itu. Meski menjadi penyanyi amatiran namun jadwal manggung Inul sudah tertata dengan rapi termasuk segala tetek bengek keperluannya, mulai dari make-up hingga kostum. Bayaran yang diperoleh pelantun tembang kocok-kocok ini pun masih sangat kecil. 

Honor pertama yang ia terima waktu itu hanya Rp. 1.500 sampai Rp. 12.000 tapi ia merasa senang karena hasil jerih payah sendiri. Hasil itu ia gunakan untuk membeli bedak merk viva dan baju kiloan. Biasanya satu kilo bahan lebarnya 8 meter, itu bisa untuk membuat 4 buah baju dengan model yang berbeda-beda. Dengan pendapatan yang sekecil itu Inul terus memacu semangat dan kemampuan agar paling tidak bisa membantu meringankan beban orang tuanya dari segi ekonomi. Dia yakin hanya dengan kerja keras, disiplin dan pantang menyerah ia bisa meraih kesuksesan dan keluar dari belenggu kemiskinan.  

MERUBAH NASIB KE JAKARTA 

Publikasi aksi pinggul Inul Daratista melalui VCD amatiran tersebut menjadi titik tolak Inul hingga sosoknya mulai dikenal publik. Padahal Inul mengaku tak tahu menahu siapa yang membuat VCD tersebut. Pucuk dicinta ulam pun tiba, kehebohan VCD amatiran ini seakan membuka jalan selebar-lebarnya bagi Inul untuk mengadu nasib ke Jakarta. 

Maka dengan modal suara, Inul nekad hijrah ke Jakarta pada tahun 2002. kali ini Adam masih memegang peranan besar mengembangkan kariernya. Kedua pasangan muda ini bahu-membahu bekerja dari satu panggung ke panggung yang lain. Hasilnya, tak hanya laris mendapat undangan manggung, dengan goyang ngebornya Inul juga laris menjadi bintang iklan, sinetron dan mengisi acara live di stasiun-stasiun televisi. 

Rupiah demi rupiah pun mulai mengisi pundi-pundi kekayaannya. Bayangkan saja, untuk sekali manggung, Inul medapat honor antara 25-35 juta dengan intensitas manggung 3 kali dalam sehari. Padahal dahulu, honor tertinggi yang pernah diterimanya hanya sekitar 300 ribu. Inul pun mulai pandai memadu-padankan gaya busana dan riasannya serta mengembangkan tingkah lakunya menjadi lebih santun. 

Ia mempelajari semua itu mulai dari cara berdandan, duduk, pegang sendok, makan, berjalan, dan berbicara dari hasil mengobrol dengan rekan sesama artis atau kalangan kelas atas. Tapi justru kemampuan otodidak seperti inilah yang bisa mengantarnya ke sukses yang lebih jauh lagi. 

Sejak saat itu Inul mulai akrab dan bergaul bebas dengan golongan jet set tanah air. Segala yang dikenakannya pun tak luput dari sentuhan tangan desainer ternama. Termasuk secara diam-diam mencari dan mempelajari berbagai jenis bisnis yang kemungkinan bisa dilakukan suatu saat nanti.

Share:

Sitemap

Blog Archive

Definition List

Pro Bono Publico....

Unordered List