Do more..Talk More...

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Showing posts with label olah raga. Show all posts
Showing posts with label olah raga. Show all posts

Wednesday, March 18, 2009

GLOBALISASI DAN KAPITALISASI OLAH RAGA

Poto : istockphoto.com

Pada saat sekarang ini olah raga bukan saja hanya sebagai penyaluran hobi atau sekedar untuk menjaga kesehatan tubuh semata, melainkan telah melangkah lebih jauh sebagai salah satu entitas industri, yaitu industri olah raga. Ada ribuan bahkan jutaan manusia yang hidup baik yang dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung dari keberadaan industri olah raga ini. 

Amerika Serikat sebagai salah satu pusat industri olah raga dunia merupakan salah satu tempat yang paling favorit bagi mereka yang menggantungkan hidupnya dari bisnis dunia olah raga. Sebutlah misalnya NBA (National Basket Ball Association), rugby, dan american football telah menjadi industri olah raga yang terkemuka di negeri ini.

DAYA HIPNOTIS OLAH RAGA

Salah satu daya tarik dari industri ini adalah bagaimana penonton disajikan dengan pertunjukkan olah tubuh dari para atlet ini. Kesan jantan, tangguh, dan maskulin terpancar dari olah raga ini. Hal inilah yang menjadi ketertarikan penonton di dalamnya, ekspresi marah, histeris, tangisan, tawa menjadi bagian yang tak terpisahkan dari suatu atmosfer pertandingan. 

Salah satu produk olah raga yang dikenal masyarakat terutama di kalangan anak-anak muda adalah cheerleader, kelompok-kelompok cheer ini biasanya terdapat pada komunitas anak-anak sekolah, baik di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah, dan sampai ke tingkatan universitas. Yang menarik dari aktivitas olah raga yang ditunjukkannya adalah bagaimana mereka dalam suatu kelompok dapat menjalin harmonisasi dan bekerjasama satu sama lain menyajikan kombinasi antara ketahanan tubuh, kelenturan, dan gerakan-gerakan tari yang lincah yang ketiganya dikombinasikan secara apik menjadi sebuah tontonan yang menghibur. 

Umumnya olah raga yang paling banyak di senangi orang adalah jenis olah raga kelompok, beberapa diantaranya adalah bolavoli dan sepak bola. Pada olah raga bola voli yang dibutuhkan oleh para atlet terutama sekali adalah tinggi badan pemainnya. Dimana postur pemain yang tinggi akan mempermudah dalam menjalankan permainan yang mayoritas gerakannya adalah melompat dan memukul. Tak heran bila yang menjadi atlet bola voli ini umumnya mereka yang memiliki postur yang tinggi. 

Kemudian adalah olah raga sepak bola, inilah jenis olah raga yang paling populer dan paling banyak penggemarnya di seluruh dunia. Melintas benua dari Afrika, Eropa, Asia, Amerika, dan Australia. Perbedaan etnis, ras, dan agama tidak menghalangi mereka untuk berinteraksi satu dengan lainnya. Dalam pikiran mereka hanya satu tujuan yaitu bermain sebaik mungkin untuk tim mereka baik di tingkat klub maupun di level negara. 

Para penggemar sepak bola datang dari berbagai macam latar belakang, orang tua, anak-anak, remaja, dewasa, kulit hitam, putih, coklat, kuning, pejabat, presiden, agamawan, dan banyak lagi profesi lainnya semuanya berbaur dan menjadi satu untuk menyaksikan pertandingan sepak bola dengan berbagai macam atribut yang mereka gunakan, seperti bendera, kaos tim favorit, topi, dan banyak lagi lainnya.

 KAPITALISASI BISNIS OLAH RAGA

Disinilah peran kapital semakin mewarnai dan memperkuat suatu bisnis olah raga, lihatlah liga premier di Inggris yang merupakan salah satu barometer sepak bola dunia. Disana peran kapital sangat terasa, ada trilyunan uang mengalir kesana peran sponsor dan pemilik klub sepak bola tidak ragu-ragu untuk mengucurkan uangnya dalam jumlah yang fantastis untuk merekrut pemain-pemain bintang, dengan satu tujuan agar semakin banyak penonton yang datang ke stadion dan tentunya semakin besar 

Pemasukan klub dari sponsor dan karcis penonton. Nama-nama seperti Ronaldo, Gerard, Lampard, Messi, dan banyak lainnya adalah contoh dari para pemain sepak bola yang hidupnya bergelimang harta dengan gaji mereka yang fantastis! Demikianlah olah raga, globalisasi dan kapital telah menjadikan olah raga sebagai suatu entitas yang berharga!!

Share:

Thursday, February 19, 2009

(Indonesia vs Thailand) Formasi Bertahan Yang Rapuh

Melihat semifinal II antara timnas Indonesia menghadapi Thailand pada kejuaraan Piala AFF 2008 dapat diberikan analisis bahwa pola defensif yang diterapkan Bendol dengan menempatkan 5 pemain bertahan 3 bek tengah dan 2 bek sayap masih belum efektif menjaga keunggulan Indonesia 1-0 di babak pertama.

pada babak kedua pertahanan Indonesia dijebol dua kali oleh Thailand hal ini disebabkan oleh kurangnya koordinasi antara pemain Indonesia, pemain-pemain timnas ternyata belum mampu memahami dan menerapkan suatu sistem bertahan, bagaimana harus menerapkan zona marking, man to man marking, dan bagaimana memotong bola secara tepat tanpa melakukan pelanggaran yang tidak perlu, bagaimana cara melepaskan diri dari pressing tim lawan dan memanfaatkan counter attack yang mematikan.

 

Poto : bola.okezone.com
 

JALANNYA PERTANDINGAN

Beberapa kali Budi Sudarsono mendapatkan peluang dari counter attack, namun sayang karena lemah secara mental dan visi bermain peluang tersebut terbuang sia-sia. Kelemahan ini telah melekat lama dalam permainan timnas Indonesia, dan dapat dilihat di lapangan ketika di pressing lawan pemain timnas sulit untuk melepaskan diri, yang terjadi adalah pemain kebingungan harus kemana bola akan ditujukan, akhirnya bola asal tendang, ketika membawa bola menjadi gugup tidak percaya diri, tidak tenang, dan tergopoh-gopoh seolah-olah mereka ini “seperti maling yang sedang dikejar-kejar polisi”. 

Ini adalah cerminan dari suatu sistem kompetisi lokal yang belum mencapai pada level yang tinggi. Dalam penerapan sistem bertahan pemain masih sering lemah dalam koordinasi dan komunikasi di lapangan, seperti beberapa kali terjadi miss antara Marcus dan Charis yang nyaris memberikan keuntungan pada tim lawan. 

Kemudian pemain belum paham sepenuhnya cara bagaimana man to man marking terhadap lawan hal ini dibuktikan oleh seringnya pemain lawan lepas dari penjagaan pemain timnas Indonesia, dan bila melihat cara bermain Thailand rasanya tidak ada yang perlu ditakutkan skema permainan Thailand mudah dibaca mereka hanya mengandalkan bola-bola jauh, umpan crossing lambung yang seharusnya dapat dengan mudah di antisipasi oleh pemain timnas Indonesia. 

Secara skill individu pemain-pemain Thailand biasa saja tidak ada yang istimewa, tetapi yang menonjol dari Thailand adalah kolektivitas tim dan ketenangan individu para pemainnya, meraka sudah paham “cara bermain” dan bukan sekedar “bermain” ini terbalik dengan tim Indonesia yang baru tahu “bermain” tetapi belum mampu dan menguasai “cara bermain”. 

Sejatinya kelebihan tim Indonesia terletak pada permainan bola-bola pendek, umpan satu-dua sentuhan, namun hal ini tidak secara konsisten diterapkan di lapangan karena seperti saya katakan diatas pemain Indonesia masih lemah dan tidak konsisten dari sisi mental, visi, dan stamina pemain. 

KUALITAS INDIVIDU PEMAIN 

Pemain-pemain seperti Arif Suyono, Budi Sudarsono, Ilham, Elly mempunyai kualitas untuk mendukung sistem tersebut namun karena lemah dalam sisi mental,visi, dan stamina maka kualitas tersebut tidak terlihat di lapangan. 

Mengutip perkataan Foope De Haan mantan pelatih Indonesia U-23 yang membawa timnas Belanda junior juara Eropa yang mengatakan “pemain-pemain Indonesia harus bermain cerdas” yang sesungguhnya yang dimaksudkan Foope De Haan adalah seperti yang saya katakan pemain Indonesia harus tahu dan mengerti “cara bermain” yang isinya tidak lain adalah mental,visi, dan ditunjang oleh stamina yang baik. 

Dan hal yang paling krusial yang harus segera dilakukan oleh timnas adalah pembenahan di 3 sektor ini, jika tidak Indonesia akan ditinggalkan oleh negara-negara lain dan semakin tenggelam. Semua faktor tersebut harus di bangun dalam wadah kompetisi yang berkualitas yang isinya adalah sinergi antara pengurus, pemain perangkat pertandingan(wasit), dan penonton yang berkualitas, niscaya jika syarat-syarat tersebut di atas terpenuhi sepak bola Indonesia akan mampu bersaing di level internasional.

Share:

Sitemap

Blog Archive

Definition List

Pro Bono Publico....

Unordered List