Poto : kapanlagi.com |
Siapa tak kenal Inul Daratista? Pemilik goyang ngebor ini pernah menjadi penyanyi dangdut paling fenomenal di tanah air. Kemunculannyapun banyak dipenuhi pro dan kontra di kalangan masyarakat sehingga sempat terancam diusir dari kediamannya.
Namun perjalanan hidupnya yang perih mengajarkan bagaimana cara bertahan hidup di tengah berbagai macam goncangan. Ia bahkan semakin mengukuhkan diri sebagai artis kampung yang sukses meretas asa di belantara Jakarta dengan membangun jaringan bisnis karaoke berlabel Inul Vista. Bagaimanan kisah suksesnya membesarkan bisnis itu?
BERANGKAT DARI KEMISKINAN
Inul Daratista tentu tak percaya hidupnya akan seperti sekarang ini jika ia membayangkan kembali sejarah kehidupan masa lalunya. Ibarat langit dan bumi, kehidupan perempuan asal Pasuruan ini memang sangat bertolak belakang antara dulu dan kini. Jangankan memiliki kendaraan mewah dan rumah bernilai miliaran rupiah, memikirkannyapun Inul tak berani.
Satu-satunya impian yang dimiliki perempuan yang tidak sempat menuntaskan pendidikan SMA ini adalah menjadi penyanyi terkenal meskipun harus melewati berbagai rintangan. Bagi Inul kemiskinan adalah sahabat paling akrab dengannya, maklum ia terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, sang ayah Abdullah Aman bekerja sebagai tukang jahit. Sementara Rufia, ibunya hanya ibu rumah tangga biasa.
Sedari kecil kehidupan perempuan yang bernama asli Ainur Rokhimah ini memang jauh dari kemewahan. Sehingga, untuk mendapatkan sesuatu, perempuan yang lahir di Pasuruan pada 21 Januari 1979 ini dituntut untuk bekerja ekstra. Bila ia menghendaki sesuatu maka ia harus menahan diri hingga ada uang untuk membelinya. Saat itu, satu-satunya cara mudah untuk mendapatkan uang bagi Inul adalah dengan menyanyi karena biasanya ia akan menerima bayaran usai manggung.
Sayangnya keinginannya ditentang keras oleh kedua orang tuanya, meskipun profeasi penyanyi keliling dengan band sederhana atau organ tunggal sudah lazim sebagai lahan bisnis di daerahnya sat itu. Meski menjadi penyanyi amatiran namun jadwal manggung Inul sudah tertata dengan rapi termasuk segala tetek bengek keperluannya, mulai dari make-up hingga kostum. Bayaran yang diperoleh pelantun tembang kocok-kocok ini pun masih sangat kecil.
Honor pertama yang ia terima waktu itu hanya Rp. 1.500 sampai Rp. 12.000 tapi ia merasa senang karena hasil jerih payah sendiri. Hasil itu ia gunakan untuk membeli bedak merk viva dan baju kiloan. Biasanya satu kilo bahan lebarnya 8 meter, itu bisa untuk membuat 4 buah baju dengan model yang berbeda-beda. Dengan pendapatan yang sekecil itu Inul terus memacu semangat dan kemampuan agar paling tidak bisa membantu meringankan beban orang tuanya dari segi ekonomi. Dia yakin hanya dengan kerja keras, disiplin dan pantang menyerah ia bisa meraih kesuksesan dan keluar dari belenggu kemiskinan.
MERUBAH NASIB KE JAKARTA
Publikasi aksi pinggul Inul Daratista melalui VCD amatiran tersebut menjadi titik tolak Inul hingga sosoknya mulai dikenal publik. Padahal Inul mengaku tak tahu menahu siapa yang membuat VCD tersebut. Pucuk dicinta ulam pun tiba, kehebohan VCD amatiran ini seakan membuka jalan selebar-lebarnya bagi Inul untuk mengadu nasib ke Jakarta.
Maka dengan modal suara, Inul nekad hijrah ke Jakarta pada tahun 2002. kali ini Adam masih memegang peranan besar mengembangkan kariernya. Kedua pasangan muda ini bahu-membahu bekerja dari satu panggung ke panggung yang lain. Hasilnya, tak hanya laris mendapat undangan manggung, dengan goyang ngebornya Inul juga laris menjadi bintang iklan, sinetron dan mengisi acara live di stasiun-stasiun televisi.
Rupiah demi rupiah pun mulai mengisi pundi-pundi kekayaannya. Bayangkan saja, untuk sekali manggung, Inul medapat honor antara 25-35 juta dengan intensitas manggung 3 kali dalam sehari. Padahal dahulu, honor tertinggi yang pernah diterimanya hanya sekitar 300 ribu. Inul pun mulai pandai memadu-padankan gaya busana dan riasannya serta mengembangkan tingkah lakunya menjadi lebih santun.
Ia mempelajari semua itu mulai dari cara berdandan, duduk, pegang sendok, makan, berjalan, dan berbicara dari hasil mengobrol dengan rekan sesama artis atau kalangan kelas atas. Tapi justru kemampuan otodidak seperti inilah yang bisa mengantarnya ke sukses yang lebih jauh lagi.
Sejak saat itu Inul mulai akrab dan bergaul bebas dengan golongan jet set tanah air. Segala yang dikenakannya pun tak luput dari sentuhan tangan desainer ternama. Termasuk secara diam-diam mencari dan mempelajari berbagai jenis bisnis yang kemungkinan bisa dilakukan suatu saat nanti.
0 comments:
Post a Comment